Mata pelajaran IPA merupakan
salah satu mata pelajaran di bidang eksakta. Ruang lingkup mata pelajaran ini
secara umum terdiri dari materi fisika (benda mati) dan biologi (benda hidup).
Dalam pembelajarannya, banyak sekali kegiatan praktikum yang dilakukan sesuai
dengan materi yang dibahas. Oleh karena itu, secara khusus setiap madrasah
wajib memiliki sarana utama berupa laboratorium IPA lengkap dengan semua
isinya.
Dalam delapan standar nasional
pendidikan, khususnya standar sarana prasaraa, laboratorium IPA mendapat tempat
yang sangat istimewa. Setiap madrasah wajib memilikinya, sejajar dengan ruang
perpustakaan. Bahkan, keberaadannya diatur hingga detail, peralatan apa saja
yang mesti ada di setiap laboratorium. Di antaranya adalah berbagai alat dan
bahan percobaan hingga sarana pendukung seperti baju praktikum, alat pemadam
kebakaran, kran air, sumber listrik, sumber cahaya dan meja demonstrasi.
Dengan demikian, pembelajaran
IPA semestinya memanfaatkan laboratoroum secara maksimal sehingga seluruh
praktikum yang terkait dengan materi yang dibahas, bisa dilaksanakan dan
diikuti oleh semua siswa. Para siswa semestinya sering datang ke laboratorium
IPA untuk mengikuti praktikum. Para guru juga semestinya menjadikan
laboratorium IPA sebagai basecamp, pusat pembelajaran mata
pelajaran IPA.
Namun demikian, fakta di
lapangan bisa berbeda. Tidak semua guru memanfaatkan laboratorium IPA secara
maksimal. Pembelajaran IPA banyak dilakukan di kelas, dan para siswa jarang
melaksanakan kegiatan praktikum. Hal seperti ini tentu perlu diperbaiki. Para guru
IPA dalam satu madrasah bisa bermusyawarah, menyusun strategi agar laboratorium
IPA bisa dimanfaatkan secara maksimal.






0 comments:
Post a Comment