Sunday, July 6, 2025

Sejarah Singkat MTs Al Islam Sumurrejo

 

Foto KH Ibnu Khajar

Foto Kiai Achmad Nasikhun
Foto KH Rohmat Basri






Madrasah Tsanawiyah (MTs)  Al-Islam Sumurrejo didirikan pada tanggal 13 Februari 1993 atas ide dan inisiatif Jazuli yang kebetulan baru saja merampungkan studinya di IAIN Walisongo Semarang. Inisiatif tersebut kemudian dikonsultasikan kepada Bapak Kiai Ahmad Nasichun, seorang tokoh agama dan tokoh masyarakat Kelurahan Sumurrejo yang kharismatik, bijaksana, dan sangat berpengaruh.Dari hasil konsultasi tersebut kemudian digagas untuk mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat dengan tujuan untuk pendirian MTs Al-Islam.

Tokoh-tokoh masyarakat yang hadir pada saat pendirian MTs Al-Islam adalah Muh Amin (Lurah), KH Rochmat Basri, Kiai Achmad Nasikhun, KH. Masduqi, Drs. Syamsudin, Drs. Jazuli, Alek Khi’mazudi, S.Pd, Siti Tarwiyah, SS, Nur Patoni, Bambang Hermanto, Muh Roechan, Drs. Shoheh, Sri Daryati, Rokilah, Kuntoro, Drs. Sutamto, Zubaidi, Sahro Harjono, Maksudi, dan Jumaeri Hamdan.

Dari hasil pertemuan tersebut menghasilkan 2 (dua) keputusan penting, yakni: Pertama, membentuk susunan pengurus yang diketuai Drs. Syamsudin. Kedua, memilih kepala madrasah untuk menjalankan roda pembelajaran di MTs Al-Islam Sumurrejo.Kepala Madrasah yang diberi amanat adalah Drs. Jazuli.

Pengangkatan kepala madrasah yang belum memiliki siswa dan sarana-prasarana pendidikan dirasa memang kurang tepat, tetapi ini merupakan amanah dari sesepuh yang sekaligus memberi tugas untuk merealisasikan berdirinya Madrasah Tsanawiyah (MTs) sampai memiliki siswa dan ijin operasional dari Kantor Wilayah  Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah turun. Dan melalui proses yang cukup panjang sambil mengurus perijinan turun, pengurus dan kepala madrasah pada Tahun  Pelajaran 1993/1994 membuka pendaftaran siswa baru. Alhamdulillah pada awal tahun pelajaran tersebut MTs Al-Islam Sumurrejo menerima siswa 48 siswa.

Berangkat dari amanat yang dibebankan kepada pengurus dan Kepala Madrasah tersebut, kami berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikan proses pembelajaran dengan fasilitas seadanya. Perlu diketahui bahwa ketika pendirian MTs Al-Islam sampai tahun pelajaran 1993/1994 berakhir, sama sekali belum memiliki sarana prasarana pembelajaran yang memadai, terutama ruang kelas yang masih menumpang di gedung MI Al-Islam (sekarang menjadi MIN Sumurrejo) yang kebetulan satu yayasan dan satu lokasi. Disamping itu, pada tahun tersebut MTs Al-Islam Sumurrejo baru dapat ijin operasional dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, tepatnya tanggal 14 Oktober 1993.








0 comments:

Post a Comment